Simak Perbedaan Busi Iridium & Busi Biasa

icon 7 March 2023
icon Admin

Busi menjadi komponen dari mesin kendaraan yang memiliki peran di dalam sistem pengapian. Terdapat sejumlah jenis busi yang sering digunakan seperti busi standar serta busi iridium. Perbedaan keduanya pada dasarnya ada pada spesifikasi dan bahan baku yang dimilikinya. 

Bagi pemilik kendaraan yang tidak puas dengan kinerja mesin kendaraan yang dimilikinya. Salah satu modifikasi yang sering dilakukan ialah menukar busi yang digunakannya. Bukan hanya praktis, cara ini tidak perlu membongkar mesin sehingga biaya servisnya jauh lebih terjangkau. 

Beda Busi Iridium dan Standard

Bila dilihat secara umum, ada terdapat beberapa jenis busi, contohnya iridium dan standard. Lantas, apa perbedaan diantara keduanya?

        1. Busi Biasa

Pada dasarnya, busi jenis ini juga sering disebut dengan standar pabrikan. Biasanya bahan pembuatannya berasal dari logam tembaga. Karena berjenis standard, busi ini tidak mempunyai keunggulan tertentu agar dapat digunakan untuk berakselerasi. 

Hal ini disebabkan karena kemampuan kerja yang dimilikinya sudah diatur untuk kebutuhan rata-rata kendaraan. Bagian ujung inti elektroda dari busi ini memiliki bentuk batang kecil serta dibuat dari tembaga. 

Tembaga merupakan logam yang dapat menjadi konduktor yang baik. Namun, tembaga ini mudah mengalami korosi. Titik leleh tembaga sendiri berada di angka 1085 celcius. 

Walaupun biasa saja, umur dari busi standar ini bisa cukup lama. Busi ini lebih maksimal bila digunakan untuk putaran mesin stabil, menengah dan rendah. Oleh sebab itu busi standar dapat menghasilkan stasioner mesin lebih stabil. 

        2. Busi Iridium

Bagaimana dengan iridium? Busi jenis iridium ini juga sering disebut dengan busi racing serta dapat digunakan dalam tingkat rpm tinggi. Iridium menjadi jenis busi dingin. Selain itu kemampuan akselerasi yang dimilikinya jauh lebih agresif jika dibandingkan dengan busi standard. 

Bentuk bagian ujung elektroda dari iridium terlihat meruncing, hal ini dilakukan agar nantinya percikan api yang mampu dihasilkan bisa merata. Ujung busi yang terlihat meruncing ini dibuat dari material iridium. 

Material iridium merupakan jenis material yang terkenal tahan panas serta anti karat. Bahkan, titik leleh yang dimilikinya hingga mencapai 2000 celcius. Material ini masuk ke dalam jenis material logam dan dapat menjadi konduktor yang sangat baik. 

Bahkan, durabilitas yang dimiliki juga lebih baik bila dibandingkan dengan busi konvensional. Oleh sebab itu penggunaan busi jenis ini juga jauh lebih panjang bila dibandingkan dengan busi lain. Hal ini disebabkan karena busi ini dapat diganti bila sudah mencapai interval 50 ribu km di motor serta 10 ribu km di mobil. 

Tetapi jangan salah, busi jenis iridium ini memang dapat menghasilkan tenaga tinggi, tetapi juga tidak membutuhkan tegangan listrik besar untuk memunculkan percikan api. Harga dari busi ini tentu saja berbeda jauh dengan busi standar. 

Sayangnya, busi jenis iridium juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang dimilikinya adalah stasioner mesin yang dapat kurang stabil jika digunakan untuk harian. Lebih-lebih jika busi ini digunakan untuk mesin yang memiliki kompresi rendah. 

Bila terus menerus digunakan untuk mesin dengan tingkat kompresi rendah, umur busi akan berubah menjadi lebih pendek. Oleh sebab itu, pastikan menggunakan komponen lain yang memang cocok dengan busi ini. 

Selain itu busi ini dapat menghasilkan suhu tinggi dan dapat merusak komponen mesin yang lain. Saat hal ini terjadi, kinerja mesin akan menurun serta cepat aus. Kondisi ini bisa membuat Anda harus menyetel ulang performa dari kendaraan. 

Meskipun busi iridium memiliki sejumlah keunggulan, tetap saja komponen mesin yang digunakan juga harus sesuai dengan standar busi ini. konsultasikan dengan bengkel resmi kendaraan bila ingin menggunakan busi ini. 

Mau mendapatkan informasi otomotif lainnya? Segera kunjungi website https://suzukiarmada.co.id/ untuk informasi selengkapnya.