Kenapa Selang Rem Wajib Dicek Meski Tidak Bocor?

Sistem rem merupakan salah satu komponen paling penting dalam berbagai kendaraan. Banyak orang fokus pada kampas rem, cakram, atau minyak rem, namun seringkali melupakan satu bagian penting yaitu selang rem.
Meskipun tidak tampak bocor, selang ini tetap wajib dicek secara berkala. Kenapa begitu? Mari kita bahas lebih dalam dari sisi teknis dan potensi bahayanya.
Alasan Selang Rem Wajib Dicek Meski Tak Bocor
Berikut ini beberapa alasan mengapa selang pada rem wajib diperiksa meski tidak ada kebocoran:
-
Selang Rem Bisa Mengalami Keausan dari Dalam
Selang berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolik dari master rem ke kaliper atau silinder roda. Meski secara kasat mata tampak utuh, bagian dalam selang bisa mengalami degradasi karena tekanan tinggi dan panas yang terjadi terus-menerus.
Karet bagian dalam bisa retak atau melunak. Sehingga tekanan tidak tersalurkan dengan optimal.
-
Pengereman Bisa Terasa “Ngempos”
Jika bagian dalam selang mulai melemah, tekanan dari pedal rem bisa terserap oleh dinding selang yang mengembang. Akibatnya, saat pedal Anda injak, rem terasa “ngempos” atau tidak langsung mencengkeram.
Tentu saja ini sangat berbahaya. Terutama saat rem harus bekerja dengan cepat dan kuat. Tapi remnya malah kurang berfungsi dengan baik karena tidak “menggigit”.
-
Risiko Selang Meletus Mendadak
Meski tidak bocor, selang yang sudah tua atau rusak bisa meletus secara tiba-tiba saat berada di bawah tekanan tinggi. Seperti saat pengereman mendadak atau saat kendaraan membawa beban berat.
Jika ini terjadi, tekanan hidrolik hilang total dan rem tidak akan bekerja—situasi yang bisa mengakibatkan kecelakaan fatal.
-
Tersumbat Akibat Endapan Kotoran
Selang juga bisa tersumbat akibat endapan kotoran atau serpihan karet dari bagian dalam yang mulai rusak. Tersumbatnya selang dapat membuat minyak rem tidak mengalir dengan sempurna. Akibatnya rem macet atau tidak berfungsi.
-
Umur Pakai Selang Rem Terbatas
Idealnya, penggantian selang ini setiap 4–6 tahun tergantung kondisi penggunaan. Pada kendaraan yang sering digunakan di medan berat atau dengan frekuensi pengereman tinggi, masa pakainya bisa lebih pendek.
Pemeriksaan rutin akan membantu menunjukkan tanda-tanda keausan selang lebih awal.
-
Keselamatan Pengemudi dan Penumpang
Pemeriksaan selang bukan hanya tentang menjaga performa kendaraan, tapi juga menyangkut keselamatan jiwa. Kegagalan rem akibat selang yang rusak dapat menyebabkan kecelakaan serius, terutama pada kecepatan tinggi atau jalan menurun.
Tips Merawat dan Memeriksa Selang Rem
Untuk itu, Anda wajib melakukan perawatan pada selang pada rem. Berikut ini beberapa caranya:
-
Periksa Visual Secara Berkala
Lihat kondisi fisik selang rem minimal sebulan sekali. Cari tanda-tanda seperti retakan, gelembung, atau permukaan yang mengeras.
-
Raba dengan Tangan
Saat mesin mati dan kendaraan dingin, coba tekan selang dengan jari. Selang yang masih bagus terasa lentur tapi padat. Jika terlalu lembek atau keras seperti plastik, bisa jadi tanda selang mulai rusak.
-
Cek Respons Pedal Rem
Jika pedal terasa lebih dalam dari biasanya, terasa ngempos, atau butuh ditekan berkali-kali agar rem menggigit, segera periksa ke bengkel.
-
Perhatikan Rem yang Tidak Rata
Apabila rem terasa menarik ke satu sisi atau mobil susah berhenti, bisa jadi salah satu selang tersumbat atau tekanan tidak merata.
-
Periksa Saat Servis Berkala
Saat melakukan servis rutin (misal ganti oli), minta mekanik sekalian periksa kondisi selang ini. Bengkel biasanya punya alat tekanan untuk uji kebocoran internal.
Jangan menunggu sampai selang rem bocor untuk mulai memeriksanya. Banyak kerusakan serius terjadi tanpa tanda visual. Pemeriksaan berkala di bengkel terpercaya bisa mencegah risiko besar di jalan. Ingat, rem adalah penyelamat terakhir di jalan. Informasi lainnya kunjungi http://suzukiarmada.co.id/.