Kenali Tanda Magnetic Clutch Rusak.
Dalam sebuah kendaraan seperti mobil, magnetic clutch berperan mengontrol transfer daya dari mesin ke AC kendaraan.
Menyalakan AC mobil di kabin berarti mengaktifkan kopling AC, yang pada gilirannya menggerakkan kompresor untuk memompa refrigerant melalui siklus perpindahan panas.
Kopling magnetik adalah perangkat yang memungkinkan koneksi dan pemutusan antara dua poros koaksial. Dalam hal operasi, Kopling magnetik hanya menggerakkan kompresor yang tipenya tetap. Sebenarnya, kopling magnetik bekerja hampir sama dengan kopling biasa, dan kedua item melayani fungsi yang kira-kira sama di sebagian besar mesin.
Mesin atau motor menggerakkan roda gila dan pelat kopling, yang terbuat dari bahan dengan koefisien gesekan yang tinggi, ditempatkan di atasnya.
Perbedaan antara kopling magnetik dan model standar adalah bagaimana pelat tekanan mengontrol keterlibatan dan pelepasan plat kopling dengan roda gila.
Pada kopling normal, pegas diafragma digunakan untuk menghubungkan plat kopling dan roda gila, sedangkan pada kopling magnetik, medan elektromagnetik digunakan.
Gaya magnet beroperasional dengan mengunci rotor dan pelat angker bersama-sama. Sambungan yang solid ini kemudian memungkinkan katrol untuk memutar poros engkol kompresor dan mengoperasikan kompresor.
Operasi kompresor akan berlanjut sampai sirkuit listrik putus ke kumparan kopling, ketika gaya magnet tidak berenergi.
Ketika ada masalah dengan kopling kompresor, AC Anda tidak akan menghembuskan udara dingin dengan lama.
Kompresor yang rusak atau aus tidak dapat mengontrol aliran refrigeran dengan benar dalam sistem A/C untuk memberikan udara dingin yang Anda inginkan.
Penyebab Magnetic Clutch Rusak
Ada empat komponen utama untuk kopling magnetik:
- Medan atau koil;
- Rotor, sama dengan roda gila pada kopling biasa;
- Angker, sama dengan plat kopling;
- Hub atau output.
Ketika arus dilewatkan melalui kumparan, medan elektromagnetik dihasilkan dimana gayanya harus cukup kuat untuk mengatasi kekuatan pegas yang memisahkan rotor dan angker.
Medan elektromagnetik ini menarik angker bersentuhan dengan rotor sehingga menyebabkan angker bergerak. Hub terhubung ke angker yang terhubung ke poros kedua.
Jika magnetic clutch dibiarkan rusak untuk waktu yang lama, hal itu akan merusak semua komponen di AC. Berikut adalah penyebab rusaknya kopling magnetik tersebut:
1. Kualitas Suku Cadang
Suku cadang mobil memiliki kualitas yang berbeda tergantung pada asal produksi pabrikan. Kualitas tinggi akan mempengaruhi kekuatan kemampuan magnet kopling magnetik yang semakin kuat. Oleh karena itu, kopling magnetik rusak bisa karena kualitas suku cadang yang kurang baik.
2. Usia Pemakaian
Semakin tinggi kualitas suku cadang tentu akan memperpanjang umur kopling magnetik AC mobil. Umumnya, kopling magnetik memiliki masa pakai 1-5 tahun, tergantung pada kualitas dan kompatibilitasnya dengan sistem pendingin.
Oleh karena itu, rusaknya kopling magnetik bisa disebabkan karena usianya yang sudah tua.
3. Gaya Mengemudi yang Salah
Kebiasaan mengatur suhu terlalu rendah dapat menyebabkan rotasi katrol yang tinggi. Hal ini menyebabkan katrol menjadi terdistorsi dengan v-belt terputus dan tersambung selanjutnya menyebabkan kopling magnetik cepat aus dan rusak.
Cara mengecek kopling magnetik AC mobil bisa dilihat dari performa AC yang tidak berfungsi normal. Biasanya, kopling magnetik AC rusak sehingga AC menjadi kurang dingin saat dihidupkan atau AC hanya menghasilkan angin kipas.
Selain itu, juga dapat dilihat langsung dari tepi katrol yang berubah menjadi warna kemerahan yang menunjukkan kopling magnetik aus.
Nah, itulah penjelasan terkait magnetic clutch dan penyebab kerusakannya. Semoga bermanfaat!
Pastikan Anda mengetahui informasi penting seperti ini pada komponen lain sebagai langkah awal untuk mencegah kondisi yang lebih parah, dengan mengunjungi website berikut ini https://suzukiarmada.co.id/.